Keutamaan Ilmu Fiqih

0
Mushonif (pengarang kitab) mendahulukan hakikat ilmu lalu menjelaskan keutamaannya mengingat fungsi utama dari kitab ini, yang pertama menjelaskan keutamaan ilmu dan fiqih. Tujuannya untuk mendorong para penimba ilmu agar bersungguh sungguh dalam mempelajarinya, kedua menerangkan hakikat keduanya agar para penimba ilmu menghasilkan ilmu yang bermanfaat baik itu didunia maupun diakhirat.
Rutinitas Ansor Ringinharjo ngaji kitab fiqih
Mencari ilmu diwajikan kepada seluruh muslim baik itu laki laki atau perempuan, sebagaimana Hadits Baginda Rasululloh Saw : طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dam muslimat. Maksud hadits ini ialah menuntu ilmu itu hukumnya fardlu a'in bagi setiap muslim yang mukalaf, adapun ilmu yang wajib kita cari adalah ilmu Hal yaitu ilmu yang berkenaan dengan tingkah diri seorang muslim. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu Fiqih-Tauhid dan Tashowwuf. Dari pengertian diatas maka berkatalah pengarang kitab Ketahuilah bahwa setiap muslim dan muslimat tidaklah wajib mempelajari seluruh ilmu, tetapi ia di wajibkan menuntut ilmu yang dapat menjadi penyelamat didunia dan diakhirat kelak. Sebagaimana para ulama mengatakan : افضل العلم علم الحال وافضل العمل خفظ الحال Ilmu yang lebih utama adalah ilmu yang akan di amalkan, dan amal yang lebih utam adalah memelihara perbuatan dari sia sia dan kerusakan. Setiap muslim di wajibkan mempelajari ilmu yang akan ia alami dalam shalatnya seperti batal dan sahnya shalat, atau yang akan menimpa dirinya seperti sakit, sehat dan lain lain yang ada kaitannya dengan pelaksanaan shalat. Karena orang islam diwajibkan shalat, maka ia wajib mempelajari tentang ilmu menganai shalat, agar shalatnya dapat sempurna dan sah, seperti mengetahui tatacara shalat, syarat dan rukunnya. Disamping itu hendaknya ia memelihara bacaan bacaannya dengan benar dan baik.sebab jika bacaan nya salah maka shalatnya tidak sah, dengan demikian ia dianggap belum memenuhi kewajibannya. Maka dari itu, karena orang islam di wajibkan mendirikan shalat, maka setiap muslim wajib mengetahui ilmunya. Wudhu merupakan pelantara melakukan ibadah fardlu, sedangkan ibadah fardlu hukumnya wajib, maka wudhu hukumnya wajib. Sebagaimana kaidah ushul fiqh mengatakan. مالايتم الوجوب الا به فهو واجب Demikian juga mengatahui kefardluan dan kewajiban adalah wajib. Begitu juga mengatahui masalah puasa dan zakat jika ia telah memiliki harta sebagai syarat untuk zakat kemudian kewajiban haji bila telah memenuhi syarat dan wajib mempelajari ilmu muamalat jual beli jika ia sebagai seorang pedagang atau pengusaha, singkatnya seorang muslim wajib pempelajari hal hal yang akan terjadi dalam transaksi jual beli, agar ia terhindar dari syubhat, riba, kekeliruan dan kerusakan jual beli. Diriwayatkan bahwa Syaikh Muhammad bin Hasan Rahimahumullaahu Ta'ala, suatu ketika menerima kunjungan seorang murid yang mengajukan permohonan agar beliau mengarang kiab tentang zuhud : jawab beliau : Aku telah mengarang kitab tentang jual beli, yang isinya mengatur sah da rusaknya jual beli'. Maksudnya seorang yang zuhud adalah seorang yang menjaga dari perkara yang boleh melakukannya tetapi dibenci. Zuhud adalah meninggalkan keinginan hawa nafsu, dan ini dapat terwujud dalam memellihara perkara perkara syubhat, maka tidak mustahil jika kitab zuhud di kategorikan sebagai kitab jual beli. Demikian juga bagi setiap muslim diwajibkan mempelajari ilmu bermasyarakat, dan teori teori dalam bekerja agar dapat terpelihara dari larangan agama.sebab siapa yang akan melakukan suatu pekerjaan maka ia di wajibkan mengatahui ilmunya dan memelihara diri dari larangan agama. Setiap muslim juga diwajibkan mengeahui ahwal hatinya untuk bertawakal, kembali dan takut kepada Allaah serta rela akan hukum hukumNya dan ketetapanNya. Karena hal itu akan terjadi dalam setiap keadaan, tidak terbatas pada keadaan tertentu saja.maka ia wajib mengetahui ilmunya karena menyangkut setiap pribadi muslim. Allaah Swt menampakan ketinggian derajat Nabi Adam A.s melebihi derajat para Malaikat, sehingga malaikat diperintah sujud kepada Nabi Adam As sebagai tanda penghormatan.sujud menurut bahasa artinya adalah merendahkan diri.dan menurut istilah syara' adalah meletakan dahi pada bumi dengan maksud beribadah. Adapun para malaikat di perintah sujud kepada Nabi Adam As maksudnya menghormati dan memuliakan karena mengagungkan kepadanya dan menunaikan hak belajar. Sesungguhnya karena kemuliaan ilmulah menjadi pelantara untuk bertaqwa, menurut Urif Syara' adalah menyempurnakan memelihara diri dari sesuatu yang membahayakan di akhirat kelak. Menurut Umar bin Abdul Aziz bahwa taqwa adalah meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh Allaah Ta'ala dan melaksanakan apa yang di perintahkanNya. Menurut sebagian Ulama bahwa orang yang bertaqwa adalah orang yang meninggalkan segala yang tidak ada kebaikannya. Sementara Ulama menjelaskan, dari taqwa itu terdapat lima batasan, tidak akan memperolehnya orang yang tidak melepaskannya yaitu : Merasa kesulitan atas kenikmatan, merasa lemah atas kekuatan, merasa hina atas kemuliaan, merasa payah atas kesenggangan, merasa mati atas kehidupan. Dalam kenyataan taqwa itu ada 3 tingkatan 1. Taqwa dalam memelihara diri dari siksaan yang dikekalkan atas kekufuran.dimana Alloh s.w.t mengadzab orang orang kafir diantara mereka dngan adzab yang perih.sedangkan Alloh menurunkan ketenangan kepada orang orang mukmin. 2. Menjauhi segala perbuatan dosa, baik dosa kecil ataupun dosa besar. Hal ini dikenal sebagai taqwa menurut Syara', sebagaimana firman Alloh Ta'ala QS. Al A'raf : 97 3. Memaha Sucikan Allaah dalam setiap gerak gerik dan perbuatan dari rahasia kebenara Yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Dan beribadah kepadaNya dengan penuh ketekunan, inilah taqwa hakiki yang diperintahkan Allaah SWT. Sebagaiman Allaah berfirman dalam suroh Al-Imran Ayat 102 yang artinya : Hai Orang orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allaah sebenar-benar taqwa kepadaNya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Dengan bertaqwa seseorang berhak mendapatkan kemuliaan di sisi Allaah dan kebahagiaan yang abadi, kebahagiaan abadi merupakan kemuliaan.ilmu menjadi pelantara untuk bertaqwa, karena ketaqwaan itu dapat terelisir dengan ilmu. Dengan ilmu seseorang dapat memelihara diri dari sesuatu yang dilarang oleh Allaah, maka mungkinkah tanpa pengetahuan seseorang dapat memelihara dirinya? Dan jika taqwa dapat menjauhi larangan Allaah Ta'ala, maka ia akan memperoleh kebagiaan dinegeri yang abadi yang iut di akhirat kelak. Sebagai bukti bahwa ilmu merupakan pelantara untuk menuju kepada ketaqwaan adalah sebagaimana yang telah dikatakan oleh Muhammad bin Alhasan bin Abdullah bin Thawus bin Harmuz bin Abu Syarwan murid Abu Yusuf dalam sebuah siiran. تعلم فان العلم زين لاهله وفضل وعنوان لكل المحامد Belajarlah.karena ilmu itu suatu hiasan bagi Ahlinya,merupakan kelebihan dan tanda dari segala perbuatan terpuji. Kata belajaranlah maksudnya suatu perintah untuk belajar, kata hiasan bagi ahlinya maksudnya merupakan hiasan bagi orang berilmu. Dalam interpretasi, bahwa perkara yang paling utama setelah tauhid ialah ilmu Fiqih. Karena Allaah Ta'ala memperlihatkan para Malaikat dengan kelebihan Nabi Adam As dengan ilmu Fiqih, maka Allaah berfirman : Dan Dia mengajarkan Adam nama-nama benda seluruhnya, kemudiaan mengemukakan kepada malaikat. Allaah mengajarkan mengajarkan Bahasa Arab termasuk Ilmu terpenting dari berbagai Ilmu,karena segala persoalan pokok . Adapun belajar menulis dan mempelajari tulisan halus dan indah adalah diperbolehkan sebab Alloh Ta'ala membidangkan hal itu sebagaimana diisyaratkan dalam firmanNya. ن والقلم وما يسطرون Nun, demi kalam apa yang mereka tulis (Q.S 68 Al-Qalam : 1) Sebagai mana para ulama mengatakan bahwa tulisan halus dan indah itu merupakan gaya kesopanan dan sebagian dari pada ilmu serta dapat membuka pintu rizqi. يزيد فى الخلق ما شاء Allah menambahkan pada ciptaannya. (Q.S Al-Faathir : 1) Yang dimaksud adalah tulisan halus dan indah .Fudhail bin Suhail berkata : Termasuk kebagiaan seseorang jika ia memiliki tulisan indah dan terampil bicara. Penyair mengatakan : ثعلم قوام الخط ياذاالتاءذب وماالخط الا زينة المتاءدب فان كنت ذامال فخطك زينة وان كنت مختاجا فافضل مكسب Pelajarilah pedoman menulis halus dan indah wahai orang yang berpendidikan, karena tulisan indah itu merupakan hiasan badi pendidik. Jika engkau punya harta, maka tulisan indah mu merupakan hiasan dan jika engkau membutuhkan uang maka itu sebaik baiknya penghasilan. Jadi Nabi adalah orang yang paling alim merupakan ilmu merupakan orang orang terdahulu dan terkemudian ,maka bagaimana anda merasa cukup wahai para pelajar dan santri dengan ilmu yang telah anda peroleh?? Padahal ilmu anda jika dibandingkan dengan ilmunya ibarat setetes air di laut. Al-Imam Ghozali dalam kitab Minhajul 'Abiddin berkata : Orang pintar itu orang yang bertawadhu dan orang sok pintar itu nyatanya bodoh.

You may like these posts

No comments